welcome.. welcome..


WELCOME

Senin, 02 Mei 2011

Suasana belajar seperti apakah yang dapat mendorong peserta didik orang dewasa termotivasi untuk belajar?


Agar dapat menciptakan motivasi peserta didik dalam belajar, maka pendidik harus dapat menciptakan suasaba belajar yang positif. Mungkin para peserta didik yang telah dewasa mempunyai pengalaman belajar yang tidak menyenangkan selama sekolah, atau mungkin kembali menjadi pelajar yang pasif seperti waktu masih anak – anak. Karena itu perlu diperhitungkan ciri – ciri peserta didik orang dewasa yang memiliki pengalaman saat masih anak – anak dulu dan hendaknya mendorong mereka untuk tidak bergantung pada orang lain, berorientasi pada aplikasi, dan mengenali adanya perbedaan individual. Pendidik hendaknya memberikan asosiasi kepada peserta didik orang dewasa, bahwa apa yang mereka pelajari dan mereka terapkan sebagian besar adalah tanggung jawab mereka, dan bahwa kekuasaan untuk mengharuskan mereka belajar ada di tangan mereka.                                                                               
Agar tercipta suasana belajar yang beorientasi manusia dewasa, paling tidak dalam mengajar pendidik dapat menyadarkan bahwa nantinya peserta didik akan mempraktekkan hal – hal yang dipelajari dalam kehidupan nyata, mengakui terus terang sejak dari permulaan, bahwa suksesnya program pendidikan ini adalah hasil kerjasama peserta dan pengajar, menciptakan suasana pemecahan masalah orang dewasa di dalam kelas, bersikap empati dengan menunjukkan bahwa pengajar memahami situasi perasaan dan kebutuhan para peserta didik, serta dapat menggugah argumentasi peserta, tetapi setelah pendidik dapat bersikap empati dan menghormati peserta didik orang dewasa.   

Selain suasana belajar, yang perlu diperhatikan agar memelihara motivasi belajar adalah materi pelajaran, format pelajaran, urutan pelajaran, sikap, pandangan dan prioritas terhadap pelajaran. Dengan begitu, dapat mendorong keinginan peserta didik untuk belajar dan menerapkan hasil belajarnya.                                       
Materi pelajaran hendaknya sebagai sumber motivasi dan sebaiknya bersifat menarik, atau memenuhi rasa ingin tahu, dan memiliki hubungan yang erat dengan penerapan dalam kehidupan nyata. Perlu diperhatikan bahwa ada pebedaan individual dalam kesukaan atau gaya belajar para peserta didik. Jadi dalam menyiapkan pelajaran, sedapat mungkin digunakan format yang beragam untuk menyajikan informasi proses belajar berstruktur. Suasana belajar dan cara pengajaran pendidik memiliki nilai penting Karena usaha apa pun yang dilaksanakan oleh pendidik, akan sia – sia bila peserta didik tidak memanfaatkan atau menerapkan dalam dunia nyata.    

Daftar Pustaka
Sukadji, S. (2000).Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok:Lembaga Pengambangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar